28 Tafsir Surat Al-Qashash Ayat 68-70, Tafsir Ibnu Katsir Terlengkap

10:23 AM


Al-Qashash, ayat 68-70

{وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (69) وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (70) }

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Allah Swt. memberitahukan bahwa hanya Dia sematalah yang mampu mencipta dan memilih, dan bahwa tiada seorang pun yang menentang­Nya dalam hal tersebut, serta tiada yang meminta pertanggungjawaban terhadap-Nya.

Firman Allah Swt.:

{وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ}

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. (Al-Qashash: 68)

Yakni Dia memilih apa yang dikehendaki-Nya. Maka apa yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tiada. Semua perkara yang baik dan yang buruk berada di tangan kekuasaan-Nya dan bersumber dari-Nya.

Firman Allah Swt.:

{مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ}

Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. (Al-Qashash: 68)

Menurut pendapat yang paling sahih di antara dua pendapat, huruf ma dalam ayat ini bermakna nafi, sama pengertiannya dengan huruf ma yang terdapat di dalam firman-Nya:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ}

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. (Al-Ahzab: 36)

Akan tetapi, Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa huruf ma dalam ayat ini adalah ma mausul yang bermakna al-lazi,sehingga maknanya adalah seperti berikut: Dan Dia memilih apa yang mengandung kebaikan bagi mereka. Dengan alasan inilah sebagian dari golongan Mu'tazilah mengatakan wajib menjaga hal yang lebih baik.

Pendapat yang benar adalah yang mengatakan bahwa huruf ma ini adalah ma nafiyah, sebagaimana yang telah dinukil oleh Ibnu Abu Hatim melalui Ibnu Abbas dan lain-lainnya, karena sesungguhnya kedudukan ayat ini sedang menjelaskan tentang monopoli Allah Swt. dalam menciptakan makhluk, menentukan ukurannya dan memilihnya, dan bahwa tiada tandingan bagi-Nya dalam hal tersebut. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ}

Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). (Al-Qashash: 68)

Maksudnya, yang dipersekutukan oleh mereka dengan Allah adalah berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang tidak dapat menciptakan dan tidak pula dapat memilih sesuatu apa pun.

Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:

{وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ}

Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. (Al-Qashash: 69)

Yakni mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati sanubari dan semua rahasia yang berada di dalamnya, sebagaimana Dia mengetahui segala sesuatu yang dinyatakan oleh semua makhluk-Nya. Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain:

{سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ}

Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. (Ar-Ra'd: 10)

Firman Allah Swt.:

{وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ}

Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. (Al-Qashash: 70)

Artinya, hanya Dia sematalah yang menjadi Tuhan yang berhak disembah, tiada yang harus disembah selain Dia, sebagaimana tiada Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya dan yang memilihnya selain Dia.

{لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ}

Bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat. (Al-Qashash: 70)

Yakni Dialah yang terpuji dalam semua yang dilakukan-Nya, berkat keadilan dan hikmah (kebijaksanaan)-Nya.

{وَلَهُ الْحُكْمُ}

dan bagi-Nyalah segala penentuan. (Al-Qashash: 70)

Maksudnya, tiada akibat bagi perbuatan-Nya karena keperkasaan, kemenangan, hikmah, dan rahmat-Nya.

{وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ}

dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al-Qashash: 70)

Yaitu kalian semua akan dikembalikan kepada-Nya kelak di hari kiamat, lalu Dia memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amal baik dan buruknya, tiada sesuatu pun dari amal perbuatan mereka yang tersembunyi bagi-Nya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »